Postingan

Kelingan Slirahmu

Beberapa hari ini cukup banyak kejadian-kejadian yang membawa ingatanku ke masa beberapa tahun kebelakang. Orang-orang yang dulu berpengaruh terhadap kehidupan dan cara pandangku kini satu persatu muncul lagi, sampai membawaku ke blog ini. Blog yang saat itu saya buat untuk mencurahkan pergolatan prinsip dengan realita yang saya alami saat itu, rodok aneh piye ngunu pas buka ini blog. Blog ini saya buat tahun sekitar tahun 2011 yang saat itu internet dan smartphon masih belum begitu menjadi kebutuhan utama, yo pancen tujuan gawe blog iki ya cuma untuk menyalurkan pergolatan pemikiran yang pura-puranya dirangkai dengan kata-kata penuh ke-ambigu-an, tujuanya ya biar mengandung banyak arti, yang membaca akan mengartikan sesuai dengan kapasitas berpikirnya masing-masing, itu juga kalo ada yang baca. Dan pancen, dari pertama mempublikasikan tulisan saya yang baca cuma beberapa orang tok, sak e tenan. tapi yo gak popo. Saat ini di perhujung tahun 2017 ternyata tulisan-tulisan saya tempo lal

Dunia itu Kejam kawan.

Memasuki dunia baru. lebih dingin dari puncak Lawu, lebih kering dari pasar Bubrah merapi, lebih kosong dari tebing blank karang lo, lebih berisik dari jutaan serangga Nguncup.  Mungkin ini masa dan waktu terkejamnya dunia, Atau barangkali ini hanya sepenggal kecil episodenya saja, dan masih ada episode-episode selanjutanya yang lebih kejam, bisa jadi demikian. Memang sangat kejam. Posisi strategis yang jadi rebutan, jika diam paling hanya bisa menangis dan di bully habis-habisan, kalau bertindak tinggal menunggu waktu untuk disingkirkan. Mau jadi warewolf biar bisa membunuh seenaknya tanpa ketahuan? atau seer supaya bisa menerawang si munafik warewolf lalu dibunuh beramai-ramai? Semua sadar akan tindakanya, dan tujuan utamanya menyingkirkan.  Memeluk bukan berarti peduli, tetapi agar belati lebih mudah untuk menusuk. Memuji didepan dan tertawa terbahak-bahak dibelakang. Tampilan dan nilai tinggi di lingkungan menjadi daya tarik yang luar biasa. Apakah itu semua salah? entah

Ramadhan TIBA (lagi)

Gemuruh suara adzan terdengar hingga perjuru ladang padi yang mulai mengering. Padi yang hanya menyisakan daun kering coklat, hanya nampak beberpa batang saja yang mengeluarkan biji, namun tegaknya batang menunjukan biji-biji padi itu tak berisi. Senja mulai menghilang diufuk barat dan menyisakan guratan warna merah memanjang dari utara ke selatan, nampak indah. Suara adzan mulai bersahut sahutan, menggaung dilangit-langit yang sebentar lagi gelap, merayap pada daun-daun padi yang melambai-lambai diterpa angin semilir, melenyapkan suara motor dua tak yang dikendarai oleh para penduduk desa yang baru saja pulang dari bekerja. Sore ini adalah hari pertama memasuki bulan Ramadhan. Masih jelas sekali dibenak Fiko saat awal Ramadhon tahun lalu, Saat itu Fiko sudah memasuki masa-masa akhir perkuliahan, mungkin 3-4 bulan lagi bisa segera mengikuti wisuda, karena Penelitian untuk skripsi sudah sukses ia selesaikan. Impian dan planing besar sudah ia rencanakan dengan matang. ia sudah mendapat p

Pengikis semangat sang Pejuang

Gambar
Hilangnya semangat karena sebuah ketidak adilan. Jabatan dan posisi penting menjadi bahan untuk menjegal sesama kawan, entah apa yang dipikirkan, mungkin pencapaian yang mengharuskan mereka harus berbuat demikian. Hanya diam ditempat bagaimana bisa dapat. Melihat yang lain telah berlari jauh mencapai tujuan, kemudian muncul niatan untuk menghancurkan jalan pulang. Bukankah kalian dulunya satu perjuangan?   Kalau begini semangat untuk mengembangkan menjadi diragukan. Buat apa bertindak jika keegoisan satu pihak masih selalu berkehendak. Pemikiran yang brilian menjadi tak rela untuk digunakan. Lebih baik menjadi penonton, dan tertawa terbahak-bahak ketika lubang menjerumuskan mereka. Saat ini keiklasan hanya akan menjadi bumerang, dimanfaatkan oleh mereka para pemangku jabatan. Lalu akan muncul semangat diluar nalar pemikiran. bukan untuk membangun namun untuk menghancurkan. Mungkin juga bukan salahnya ketika sifat apatis menjadi mengakar pada anak cucu. Terserah anda juga k

Bismillahirahmanirahim

Berusaha menjadi baik. itulah yang bisa dilakukan manusia. menjadi baik dimata sang pencipta, agar Tuhan menjadi cinta. Berbuat sebaik mungkin agar semua hal menjadi lancar. tapi semua tak kunjung lancar juga. mungkin tuhan menginingkan kelancaran di tempat, waktu, ataupun alam yang lain untuk kita. Ketika semnagat menjadi baik tak harus digembor-gemborkan dimuka publik, berharap hanya Tuhan yang tau, seberapa besar perjuangan ini, seberapa sering jatuh dan bangkit ini. Apa mungkin niat dihati yang belum lurus untuk-Nya. semua memang harus tentang-Nya. Mau bagaimana lagi Tuhanlah yang menciptakanmu, tidak ada tempat bagi mereka yang bermusuhan dengan-Nya. Kau bersemayam diatas Arsy', Kau maha tahu semua kejadian di alam semesta hasil cipataan-Mu ini, bahakan daun yang jatuh dari pohonya tak luput dari sepengatahuan-Mu. Tak sulit bagi-Mu utuk menjadikan seorang penggila dunia menjadi sangat taat kepada-Mu, dan tak sulit bagi-Mu untuk menjadikan ahli ibadah menjadi pengikut syetan.

Tahapan Kehidupan

Gambar
Memasuki tahapan baru kehidupan, dunia ini memang terdiri dari rangkaian tahapan-tahapan. Tidak selalu berupa anak tangga, lebih sering seperti ruangan-ruangan kosong tanpa ada beda diantara setiap tahapanya. Bejibaku mengahadapi setiap tahapan, mending duduk santai di ruangan yang sekiranya enak dan nyaman. Kehilangan dan mendapatkan yang baru, hanya kehilangan saja juga tak mengherankan. Untuk apa disesali, semua itu memang sudah mejadi materi yang harus dilalui, kalau kehilangan ya cari lagi penggati. Namun keanehan jika itu terjadi berkali-kali, menglahkan tekad perjuangan mengejar mimpi. Mau berhenti? untuk berhenti juga harus melalui tahapan-tahapan. Coba koreksi diri, barangkali ada kesalahan yang terjadi. atau mungkin Tuhan sedang menguji, Bukan..!, tapi menghakimi, agar kesalahan tak terulang dikemudian hari. Tuhan punya rencana dibalik setiap perihnya tahapan, bukan untuk menghibur diri, tapi agar nyamanya kursi tak memalaikan kaki untuk tetap melangkah dan menggapai impia

Lumpurnya Birokrasi.

Soe HOK Gie, seorang mahasiswa dengan semangat perubahan yang luar biasa pernah menuliskan sebuah puisi, "Lebih baik aku terasingkan dari pada harus menyerah pada kemunafikan". memang benar potitik itu adalah barang yang paling kotor, lumpur - lumpur yang paling kotor, namun ketika kita sudah tidak bisa menghindarinya maka terjunlah. Seperti sebuah birokrasi yang secara terpaksa ataupun suka rela kita harus merkutat didalamnya. Setuju dengan pendapat bang Iwan, birokrasi tai kucing, memnag itu hanya sebuah gujatan tanpa dasar, yang mungkin muncul karena rasa sakit hati dan kecewa yang medalam terhadap birokrasi. Birokrasi memang sebuah gula yang teramat manis, tempat empuk yang nyaman untuk tidur diatasnya. tapi itu untuk mereka yang haus akan popularitas dan jabatan. Saling menjegal dan menjatuhkan adalah hal yang wajar untuk birokrasi. Sebagai orang baru yang datang bergabung dengan birokrasi, berniat kuat untuk mengubah tradisi, membersihkan lumpur - lumpur kotor yang men