Kelingan Slirahmu

Beberapa hari ini cukup banyak kejadian-kejadian yang membawa ingatanku ke masa beberapa tahun kebelakang. Orang-orang yang dulu berpengaruh terhadap kehidupan dan cara pandangku kini satu persatu muncul lagi, sampai membawaku ke blog ini. Blog yang saat itu saya buat untuk mencurahkan pergolatan prinsip dengan realita yang saya alami saat itu, rodok aneh piye ngunu pas buka ini blog. Blog ini saya buat tahun sekitar tahun 2011 yang saat itu internet dan smartphon masih belum begitu menjadi kebutuhan utama, yo pancen tujuan gawe blog iki ya cuma untuk menyalurkan pergolatan pemikiran yang pura-puranya dirangkai dengan kata-kata penuh ke-ambigu-an, tujuanya ya biar mengandung banyak arti, yang membaca akan mengartikan sesuai dengan kapasitas berpikirnya masing-masing, itu juga kalo ada yang baca. Dan pancen, dari pertama mempublikasikan tulisan saya yang baca cuma beberapa orang tok, sak e tenan. tapi yo gak popo.
Saat ini di perhujung tahun 2017 ternyata tulisan-tulisan saya tempo lalu itu seperti menjadi sebuah pertanya-pertanyaan dikepala dan mulai terjawab satu persatu. Dan jawaban-jawabanya didapat bukan dari membaca buku atau mengikuti seminar-seminar, jawabanya muncul dengan sendirinya ketika sudah melalui kondisi dimana prinsip dibenturkan dengan keadaan. Bertemu berbagai jenis orang dengan latar belakang dan isi kepala yang sama sekali sulit dipahami. Pancen bener jarene wong-wong tuo jaman biyen, kehidupan sebenarnya itu ketika kamu memasuki umur 24, saat umur 24 itu akan ada pilihan besar yang merubah/mempengaruhi kehidupanmu, pilihan itu yang harus menentukan ya kamu sendiri. jarene wong-wong tuo biyen ngunu. Dan memasuki umur 30 tahun semua potensimu bakalan keluar saat itu, kalau di umur 24 keragu-raguanmu di bawa sampai umur 30 yo mungkin potensimu gak keluar. Jarene wong-wong biyen kui. Yang jelas berfikir idealis di umur 24 itu bukan sesuatu yang bisa membuatmu menjadi lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Ada sedikit rasa menyayangkan keputusan sikap yang saya ambil pas moco tulisan-tulisanku beberpa tahun yang lalu. Ketika orang berada pada situasi yang tidak sesuai dengan ideologinya maka ia akan mengambil sebuah sikap strategis, yang saya sayangkan bukan pilihan hidupnya tapi sikap dalam menghadapi hidup yang sudah dipilihnya saat itu, aku ngomongke awaku dewe yo ben neh.
Dan mungkin beberapa tahun kedepan ketika saya membaca tulisan ini saat itu saya juga bakal menyanyangkan sikapku saat ini. aneh ya. Pancen aneh, dunia itu penuh dengan keanehan kawan.

Jano tulisan iki koyone gak ono manfaate nggo wong liyo i. Gak popo lah, daripada nglangut ngenteni laporan produksi sore mending pencet-pencet keyboard.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kehidupan dalam secangkir kebohongan (belajar buat cerpen)